Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan (SPOK) adalah struktur kalimat yang diawali oleh subjek dikuti oleh predikat (kata kerja) dan diakhiri dengan objek dan keterangan. SPOK merupakan aturan atau rumus yang penting dalam menyusun kalimat yang runtut dan mudah dimengerti. Kalimat ini disusun dengan memperhatikan urutan frasa. Pola kalimat SPOK Kalimat SPOK bisa disusun tanpa harus melibatkan keseluruhan unsurnya. Artinya, beberapa unsur saja bisa digunakan untuk membentuk makna kalimat.
Contoh kalimat berpola SPOK
adalah Adik pergi ke sekolah tadi pagi. Adik (S=Subyek), pergi (P=Predikat), ke
sekolah (O=Objek), tadi pagi (K=Keterangan).
.
A. Subjek
Subjek atau pokok kalimat
merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat.
Penempatan subjek yang tidak tepat, dapat mengaburkan makna kalimat. Keberadaan
subjek dalam kalimat berfungsi:
·
Membentuk kalimat dasar, kalimat luas,
kalimat tunggal, kalimat majemuk.
·
Memperjelas makna.
·
Menjadi pokok pikiran.
·
Menegaskan makna
·
Memperjelas pikiran ungkapan
·
Membentuk kesatuan pikiran.
Ciri-ciri subjek
·
Jawaban apa atau siapa
·
Didahului kata bahwa
·
Berupa kata atau frasa benda (nomina)
·
Disertai dengan kata ini atau itu
·
Kata sifat didahului kata si atau sang: si
cantik, si hitam, sang perkasa
·
Tidak didahului preposisi: di, dalam, pada,
kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan, dan lain-lain.
·
Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak,
tetapi dapat dengan kata bukan.
B. Predikat
Seperti halnya dengan
subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit. Keberadaan
predikat dalam kalimat berfungsi:
·
Membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal,
kalimat luas, kalimat majemuk.
·
Menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas
pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat.
·
Menegaskan makna.
·
Membentuk kesatuan pikiran.
·
Sebagai sebutan.
Ciri-ciri predikat
·
Jawaban mengapa, bagaimana
·
Dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan
·
Dapat didahului keterangan aspek: akan,
seudah, sedang, selalu, hampir
·
Dapat didahului keterangan modalitas:
sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, selayaknya, dan lain-lain
·
Tidak didahului kata yang, jika didahului
yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek
·
Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni
·
Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja,
kata sifatm atau bilangan.
C. Objek
Subjek dan predikat
cenderung muncul secara eksplisit dalam kalimat, namun objek tidaklah demikian
halnya. Kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat
serta ciri khas objek itu sendiri. Predikat kalimat yang berstatus transitif
mempunyai objek. Biasanya, predikat ini berupa kata kerja berkonfiks me-kan,
atau me-i, misalnya: mengembalikan, mengumpulkan; me-i, misalnya: mengambili,
melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek berfungsi:
·
Membentuk kalimat dasar pada kalimat
berpredikat transitif.
·
Memperjelas makna kalimat.
·
Membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.
Ciri-ciri objek
·
Berupa kata benda
·
Tidak didahului kata depan
·
Mengikuti secara langsung di belakang
predikat transitif
·
Jawaban apa atau siapa yang terletak di
belakang predikat transitif
·
Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat
itu dipasifkan.
D. Keterangan
Keterangan kalimat berfungsi
memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan,
informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama
dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan
tempat, waktu, sebab, dan lain-lain.
Ciri-ciri keterangan:
·
Bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat
tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap.
·
Tempat tidak terikat posisi, pada awal,
tengah, atau akhir kalimat
·
Dapat berupa: keterangan waktu, tujuan,
tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditrandai kata meskipun,
walaupun, atau biarpun), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa).
Demikian uraian singkat
tentang Ciri-Ciri Subjek, Predikat,
Objek, dan Keterangan Pada Kata dan Kalimat. Semoga ada manfaatnya.