Buku Panduan Implementasi Pembelajaran Berpusat Pada Mahasiswa. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti), sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 3 tahun 2020 pasal 14 ayat (2) dan (3), menyatakan bahwa proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam mata kuliah dalam rangkaian pemenuhan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Metode pembelajaran sebagaimana dimaksud tersebut, yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran pada mata kuliah, meliputi: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL).
Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi,
Kemendikbudristek, menerbitkan buku Panduan
Implementasi Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa agar dapat digunakan oleh
perguruan tinggi, khususnya program studi, sebagai pedoman dalam mengimplementasikan
pembelajaran yang sesuai dengan SN-Dikti, serta selaras dengan Indikator Kinerja
Utama (IKU) Perguruan Tinggi khususnya IKU 7 terkait kelas yang kolaboratif dan
partisipatif.
Beberapa metode pembelajaran
sebagaimana disebut dalam pasal 14 SN-Dikti, sejatinya adalah untuk memfasilitasi
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa atau Student Centered Learning (SCL).
Penerapan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa ini dimaksudkan agar
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan
pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, kebutuhan mahasiswa, dan mengembangkan
kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan. Pengembangan kemampuan
yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa tersebut diharapkan kelak pada gilirannya
dapat menghasilkan lulusan yang siap untuk memenangkan tantangan kehidupan yang
semakin kompleks di abad ke-21 ini.
Berdasarkan Buku Panduan Implementasi Pembelajaran
Berpusat Pada Mahasiswa, beberapa Metode Pembelajaran Berpusat Pada
Mahasiswa antara lain Metode Diskusi Kelompok (Small Group Discussion), Metode Bermain
Peran dan Simulasi (Role-Play And Simulation), Metode Pembelajaran Berbasis
Kasus (Case Based Learning/CBL), Metode Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative
Learning/CL), Metode Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning/CoL), Metode
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PjBL), Metode Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning/PBL), Metode Pembelajaran Discovery
Learning and Inquiry, Metode Pembelajaran Self-Directed Learning (SDL), dan Metode
Pembelajaran Contextual Instruction (CI).
Tujuan diterbitkan Buku Panduan Implementasi Pembelajaran
Berpusat Pada Mahasiswa adalah: 1) menjadi panduan dosen dalam memilih dan menerapkan
metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik bidang studi dan materi pembelajarannya,
serta selaras dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi khususnya IKU
7 terkait kelas yang kolaboratif dan partisipatif; 2) meningkatkan kualitas proses
pembelajaran dan efektivitasnya dalam pemenuhan capaian pembelajaran mahasiswa;
3) meningkatkan minat belajar mahasiswa melalui metode pembelajaran yang sesuai;
dan 4) mendorong dosen untuk mengembangkan pembelajaran inovatif yang dapat membekali
keterampilan abad 21 guna menghadapi tantangan perkembangan IPTEKS.
Dinyatakan dalam Buku Panduan Implementasi Pembelajaran
Berpusat Pada Mahasiswa, bahwa arakteristik proses pembelajaran yang sesuai
standar proses pembelajaran dalam SN-Dikti adalah interaktif, holistik, integrative,
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif dan perpusat pada Mahasiswa
a) Interaktif
Pembelajaran interaktif adalah
suatu karakteristik proses pembelajaran yang menyatakan bahwa Capaian
Pembelajaran Lulusan (CPL) diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah
antara mahasiswa dan dosen. Karakteristik pembelajaran interaktif merupakan salah
satu metode pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran berpusat pada
mahasiswa (student centered learning). Interaksi aktif antara mahasiswa-dosen,
mahasiswa-mahasiswa dan keleluasaan berinteraksi dengan berbagai media
pembelajaran menjadi salah satu ciri dari karakteristik ini di dalam
memfasilitasi mahasiswa mencapai Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) maupun
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL).
Salah satu contoh penerapan
dari pembelajaran interaktif adalah proses pembelajaran flipped learning, dimana
sebelum masuk ke kelas, mahasiswa dituntut untuk mengakses ke berbagai sumber belajar
terkait dengan topik/materi pembelajaran yang akan didiskusikan di dalam kelas.
Sebelum masuk ke kelas, mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi
secara aktif dengan dosen/tutor atau berdiskusi dengan sesama mahasiswa. Mahasiswa
dapat berinteraksi kembali melalui berbagai kegiatan seperti diskusi kelompok,
latihan, praktik dan lain-lain di dalam kelas.
b. Holistik
Pembelajaran holistik adalah
salah satu karakteristik proses pembelajaran yang mendorong terbentuknya pola
pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan
kearifan lokal maupun nasional. Di dalam proses pembelajaran, dalam memahami
suatu informasi, mahasiswa didorong untuk mengaitkan dengan topik-topik lain sehingga
terbangun kerangka pengetahuan yang komprehensif dan luas. Karakteristik proses
pembelajaran ini mendorong mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar dengan
memanfaatkan semua potensi pikiran, jiwa dan tubuhnya secara aktif dan efektif.
Karakteristik holistik dalam
pembelajaran dapat dicontohkan dari sisi pembelajaran berbasis konteks yang
akan dipelajari. Sebagai contoh, di dalam mempelajari cara penanganan suatu wabah
penyakit, maka mahasiswa perlu pula memahami tentang iklim, budaya dan tingkat
populasi di suatu daerah.
c. Integratif
Capaian Pembelajaran Lulusan
(CPL) diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) secara keseluruhan dalam satu kesatuan program
melalui pendekatan interdisiplin dan multidisiplin.
Contoh karakteristik
integratif yang dilakukan dalam pembelajaran yaitu mendorong untuk bisa
mengaitkan antara topik maupun bidang satu dengan yang lainnya. Saintifik Capaian
Pembelajaran Lulusan (CPL) diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan
pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem
nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan kebangsaan.
Pembelajaran dengan
karakteristik saintifik meliputi aktivitas penyajian fenomena dan perumusan masalah,
penyusunan hipotesis, merancang dan melakukan pengumpulan data untuk membuktikan
hipotesis, mengelola dan menganalisis data yang diperoleh, dan membuat kesimpulan.
Tidak semua aktivitas pembelajaran dapat menggunakan pendekatan ini, tetapi dalam
perkuliahan mahasiswa perlu mendapatkan pengalaman belajar seperti para ahli menemukan
ilmu pengetahuan baru. Pengalaman ini juga melatih mahasiswa sistematis dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapinya kelak.
d. Kontekstual
Capaian Pembelajaran Lulusan
(CPL) diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan
kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya. Dalam pembelajaran dengan
karakteristik kontekstual, pengetahuan dan keterampilan diperoleh mahasiswa sesuai
dengan bidang keahliannya. Pembelajaran kontekstual dapat pula diartikan bahwa materi
pembelajaran yang disajikan dosen dikaitkan dengan kehidupan nyata melalui aktivitas/strategi
REACT, Relating (menghubungkan), Experiencing (mengalami), Applying
(menerapkan), Cooperating (kerjasama), dan Transferring (menyampaikan) (Davtyan,
2014).
e. Tematik
Capaian Pembelajaran Lulusan
(CPL) diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik
keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan
transdisiplin. Prinsip yang mendasari proses pembelajaran yang berkarakteristik
tematik adalah: 1) mengintegrasikan beberapa bahan kajian dalam suatu tema yang
sesuai dengan keilmuan bidang studi; 2) mengangkat permasalahan-permasalahan
nyata yang terkait dengan suatu tema; 3) memecahkan masalah dengan pendekatan transdisiplin
yang melibatkan beberapa disiplin ilmu dan/atau metode; dan 4) memberikan pengalaman
langsung kepada mahasiswa dalam pemecahan masalah nyata.
Prinsip-prinsip tematik tersebut
paling tidak tercermin di Rencana Pembelajaran Semester (RPS) pada bagian
bentuk dan metode pembelajaran serta pengalaman belajar mahasiswa. Pada dasarnya
semua metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dapat mengintegrasikan
prinsip-prinsip tematik. Sebagai contoh, penggunaan tema tentang pelestarian lingkungan
pada pembelajaran sains dengan metode pembelajaran berbasis kasus (case-based
learning). Beberapa kasus dapat diangkat dalam pembelajaran dengan tema
pelestarian lingkungan tersebut, seperti kasus illegal logging, efek rumah
kaca, limbah pabrik, dan lain-lain.
f. Efektif
Capaian Pembelajaran Lulusan
(CPL) diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi
secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum. Strategi yang bisa
dilakukan agar pembelajaran efektif adalah dengan menjalankan rancangan pembelajaran
sesuai dengan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dan Capaian Pembelajaran Mata
Kuliah (CPMK) yang akan dicapai. Untuk mencapai karakteristik yang efektif diperlukan
rancangan pembelajaran yang lengkap dan baik mencakup materi, interaksi, asesmen,
dan evaluasi. Pembelajaran efektif ditunjukkan oleh hasil evaluasi proses dan
capaian pembelajaran.
g. Kolaboratif
Karakteristik kolaboratif menyatakan
bahwa Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) diraih melalui proses pembelajaran bersama
yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajaran bersama dan interaksi
antar mahasiswa untuk mencapai Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) tentunya
memerlukan lingkungan belajar yang dirancang dengan baik.
Contoh karakteristik
kolaboratif dalam pembelajaran dapat dilihat pada diskusi kelompok, tugas
kelompok, praktikum kelompok, yang di dalamnya terjadi interaksi antar anggota kelompok
dan masing-masing secara aktif berkontribusi dalam kegiatan kelompok tersebut.
h. Berpusat pada Mahasiswa
Karakteristik pembelajaran berpusat
mahasiswa disebutkan dalam SN-Dikti bahwa Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) diraih
melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,
kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam
mencari dan menemukan pengetahuan.
Pembelajaran berpusat mahasiswa
merupakan karakteristik pembelajaran yang memberi peran aktif kepada mahasiswa untuk
meningkatkan kemampuan belajar mandiri dan memberikan kepercayaan sebagai orang
dewasa yang bertanggung jawab sepenuhnya atas pembelajaran yang dilakukan dan memberikan
ruang untuk berkembang melebihi kemampuan yang dirancang. Dengan karakteristik tersebut,
diharapkan lulusan program studi akan mempunyai kemampuan belajar mandiri dan
akan menjadi pembelajar sepanjang hayat yang mampu beradaptasi terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi. Di sisi lain, para pendidik beralih peran menjadi perancang,
fasilitator, dan motivator proses belajar
Selengkapnya silahkan
download dan baca Buku Panduan
Implementasi Pembelajaran Berpusat Pada Mahasiswa. LINK DOWNLOAD DISINI
Demikian informasi tentang
Link Dwonload Buku Panduan Implementasi
Pembelajaran Berpusat Pada Mahasiswa. Semoga ada manfaatnya, terima kasih.