Apa Pengertian Psikologi Komunikasi ? Pengertian Psikologi Komunikasi. Psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti : “ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya”. Namun pengertian antara ilmu jiwa dan psikologi sebenarnya berbeda atau tidak sama (menurut Gerungan) karena : a) Ilmu jiwa adalah : ilmu jiwa secara luas termasuk khalayan dan spekulasi tentang jiwa itu; b) Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah.
Pengertian jiwa dengan nyawa adalah berbeda. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah (organic behavior) yiatu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar, misal : insting, refelks, nafsu dan sebaginya. Sedang jiwa adalah : daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi hingga manusia. Perbuatan pribadi adalah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah dan sosial.
Pengertian Komunikasi. Komunikasi berasal dari kata latin communicatio yang bersumber dari kata communisyang memiliki arti “sama” atau membuat/membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. “sama” disini berarti memiliki kesamaan makna (tuned together). Definisi singkat disampaikan oleh Harold D Laswell, cara tepat untuk menerangkan tindakan komunikasi adalah dengan : Who says What In Which Channel To Whom With What effect ?
Definisi lain yang disampaikan oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada human communication : “ Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang mengendalikan lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama manusia. (2) melalui pertukaran informasi. (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain. (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku” (Book, 1980).
Dari definisi tersebut dapat diperoleh hakekat dari komunikasi sebagai : “Pengoperan/penyampaian pesan informasi kepada penerima pesan melalui media yang menimbulkan akibat atau efek. Penyampaian pesan tersebut tidak terbatas hanya menggunakan bahasa verball saja tetapi juga ekspresi muka, seni dan teknologi”
Hubungan Psikologi dan komunikasi. Hubungan antara psikologi dan komunikasi dapat dilihat dua aspek yaitu ;
1. Secara historis :
a. Sesungguhnya psikologi adalah akar dari ilmu komunikasi, selain sosiologi, antropologi, dan filsafat.
b. Founding fathers ilmu komunikasi juga terdiri dari sarjana psikologi seperti Wilbur schraam, Kurt Lewin, Paul Lazarfeld dan Carl I Hovland.
2. Secara taxonomi keilmuan
Komunikasi merupakan instrumen atau bagian dari psikologi sosial sebagai sarana memenuhi kebutuhan dorongan untuk berhubungan dengan orang lain.
Meskipun begitu komunikasi bukan sub disiplin dari psikologi, apa yang menjadi bahan kajian dalam komunikasi juga dipelajari dalam psikologi.
Pendekatan psikologi komunikasi. Psikologi memandang komunikasi dengan makna yang lebih luas yang meliputi penyampaian energi alat indera ke otak, proses saling pengaruh di antara berbagai sistem organisme dan diantara organisme. Oleh karena itu bila komunikasi didefinisikan melalui pendekatan/prespektif psikologi akan didapatkan pengertian sebagai berikut :“ the process by which an individual transmitt the stimuli to modify the behavior of other individual” (Hovland & Janis). Jadi Psikologi adalah proses individu menyampaikan stimulus untuk merubah/mempengaruhi perilaku individu lain.
Menurut Aubrey Fisher ada empat pendekatan psikologi pada komunikasi yang meliputi 4 tahapan yaitu :
a. Penerimaan stimuli secara inderawi (sensory reception of stimuli)
b. Proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal mediation of stimuli)
c. Prediksi respon (predictions of respon)
d. Peneguhan respon (reinforcement of response)
Psikologi melihat komunikasi dari dikenainya indera manusia oleh stimuli (berbentuk pesan, suara, warna dsb). Stimuli tersebut diolah dalam jiwa yang tidak terlihat (tangeable). Kesimpulan dari proses dalam jiwa tersebut terdapat dalam respon yang tampak. Respon pada masa lalu dapat digunakan untuk meramal respon masa datang. Jika respon terjadi secara berulang dan sama maka ini yang disebut sebagai peneguhan.
Sedangkan menurut Barlund yang dimaksud dengan komunikasi dalam konteks psikologi adalah perbuatan dan kesadaran manusia sebagai respon motor-motor urat syaraf yang dapat memeproleh dan mengubah suatu stimulus.
Pendekatan psikologi terhadap komunikasi terdiri dari 3 asumsi yang meliputi :
a. Asumsi pertama : subjektivitas manusia berada secara bebas dalam bidang stimulus yang mereka terima maupun yang mereka hasilkan. Titik berat asumsi ini menekankan bahwa perilaku manusia dalam berkomunikasi merupakan hasil dari penerimaan suatu stimulus. Teori ini menekankan pada rumusan sederhana S – R (stimulus respon )
b. Asumi yang kedua bahwa setiap orang dapat memodifikasi setiap stimulus yang diterimanya. Perilaku manusia dalam komunikasi semula dilukiskan sebagai sesuatu yang sederhana S – R, namun respon sesungguhnya juga dimodifikasi oleh organisme ( O ) yang bersifat aktif mengolah stimulus yang datang. Rumusan asumsi disini adalah S – O – R
c. Asumsi ke tiga bahwa persepsi yang datang bersama stimulus diterima secara selektif karena organisme membuat pilihan terhadap apa yang perlu direspon akibat pilihannya terhadap stimulus yang dipersepsi. Ini terjadi karena kmanusia sadar akan perbedaan konsekuensi yang diterimamnya apabila memberikan respon yang berbeda-beda pula. Penekanan pada asumsi ke tiga di sini adalah berorientasi pada S – O – R – C (consequence)
Bagaimana Penggunaan psikologi komunikasi ? Penggunaan psikologi komunikasi ditujukan untuk tercapainya komunikasi yang efektif. Komunikasi adalah kegiatan untuk mencapai kebersamaan makna, sementara manusia yang melakukan komunikasi terdiri dari banyak latar belakang field expereince yang berbeda termasuk latar belakang kejiwaannya. Oleh karena itu mengapa psikologi komunikasi menjadi penting untuk diterapkan dalam berkomunikasi. Yang dimaksudkan dengan Komunikasi efektif menurut Steward L Tubbs dan Sylvia Moss meliputi :
a. pengertian : adalah penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator.
b. Kesenangan pada dasarnya komunikasi bukan sekedar penyampaian informasi saja dan membentuk adanya saling pengertian, namun komunikasi juga ditujukan untuk mendapatkan kehangatan dalam interaksi dengan informasi atau pesan yang menyenangkan orang lain.
c. Mempengaruhi sikap : domain utama proses komunikasi sesungguhnya adalah mempengarhi sikap orang lain, untuk dapat mempengaruhi orang lain maka diperlukan suatu pendekatan psikologis berupa emotional appeals, ini bisa dilakukan apabila dalam komunikasi melakukan pendekatan psikologis.
d. Hubungan sosial yg baik : komunikasi ditujukan untuk mencipatakan hubungan sosial yang terbina dengan baik. Pada konteks berserikat dan berasosiasi (inclusion) maka diperlukan komunikasi untuk bisa meneguhkan hubungan antar anggota kelompok. Pada konteks ingin menguasai dan dikuasai (control) maka dinbutuhkan pula komunikasi anak ingin dikontrol dan dikendalikan oleh orang tuannya dan orang tua ingin mengenadlikan ankanya ini bida terwujud melalui komunikasi. Sementara itu pada konteks affection yaitu ingin dicintai dan mencintai perlu mutlak komunikasi agar kebutuhan tersebut dapat terungkapkan.
e. Tindakan : mempengaruhi orang lain dapat berhasil apabila orang tersebut melakukan tindakan nyata seperti apa yang di inginkan dan ini merupakan indikator terkahir selain empat item terurai di atas. Tindakan merupakan akumulasi dari rsoses komunikasi dan ini memerlukan pengetahuan mekanisme faktor-faktor psikologi yang mempengaruhi tindakan seseorang.